English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


PRINCES ECONOMY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Ekonomi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Biologis Yang Bisa Membawa Pencerahan dari Segala Beban Masalah Hidup *** Read More ***

THE PARANORMAL

Kesempatan Buat Anda yang ingin belajar pengasihan, obat tradisional dan adat istiadat nenek moyang diseluruh Dunia *** Read More ***

Ramalan 'Mengerikan' Brian Tucker Terbukti, Gempa 7,8 SR Guncang Mentawai

Sun Princes - Prediksi mengerikan diucapkan Brian Tucker, Presiden GeoHazards pascagempa Nepal yang meluluhlantakkan Kathmandu, kaki Himalaya pada Sabtu 25 April 2015.
"Jika Anda bertanya, di mana gempa besar berikutnya akan terjadi, bukti yang paling kuat mengarah ke lepas pantai Sumatera," kata dia, seperti dikutip dari Time.

GeoHazards adalah lembaga nonprofit asal California, Amerika Serikat, yang mengkampanyekan pengurangan risiko bencana alam di daerah-daerah paling rawan di dunia.
Prediksi tersebut kini 'terbukti' -- meski tak sepenuhnya terjadi. Hari ini, Rabu (2/3/2016), lindu besar dengan kekuatan 8,3 skala Richter mengguncang Kepulauan Mentawai  pada pukul 19.49 WIB. Namun, kekuatan gempa kemudian direvisi menjadi 7,8 SR.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, pusat gempa berada di 682 km Barat Daya Kepulauan Mentawai, di kedalaman 10 km, dan berpotensi memicu tsunami.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa. Namun, ribuan warga yang tinggal di wilayah pesisir telah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat -- juga Pulau Sumatera secara keseluruhan -- adalah wilayah rawan gempa dan tsunami.

Pulau-pulau di Mentawai sesungguhnya adalah dasar laut yang muncul di permukaan karena adanya tumbukan lempeng-lempeng bumi.
Lempeng bumi itu masih akan terus bertumbukan, yang kemudian menimbulkan gempa berpotensi tsunami.

Gempa dahsyat sebelumnya pernah terjadi. Pada 26 Desember 2004, gempa dengan kekuatan 9,1 skala Richter mengguncang Samudera Hindia. Di ujung barat laut Sumatera.
Gempa memicu tsunami 30 meter, menghantam Aceh, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, dan pesisir timur Afrika. Jutaan liter air laut tumpah ke daratan. Lebih dari 230 ribu nyawa melayang atau dinyatakan hilang. Menjadi salah satu bencana terdahsyat pada Abad ke-21
Lindu 7,6 skala Richter juga pernah mengguncang Sumatera Barat dan menewaskan  1.117 orang pada 30 September 2009.

Pada masa lalu guncangan alam juga pernah menghadirkan nestapa. Kala itu, Minggu 25 November 1833 sekitar pukul 22.00 WIB, lindu dengan kekuatan 8,8 sampai 9,2 skala Richter mengguncang, pusatnya berada di lepas pantai barat Andalas. Penyebabnya adalah pecahnya segmen palung Sumatera sepanjang 1.000 km.
Lindu dirasakan kuat di Padang, Sumatera Barat. Awalnya, getaran dianggap biasa. Namun, disusul guncangan kencang.

"Orang-orang berhamburan keluar, khawatir bakal terkubur di bawah bangunan yang bergetar hebat," demikian tulis seorang ilmuwan Dr. A.F.W. Stumpff, seperti Liputan6.com kutip dari makalah ilmiah berjudul 'Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 in ferred from coral microatolls' yang salah satu penulisnya adalah ahli Indonesia, Danny Hilman Natawidjaja.
Peristiwa tersebut hanya terjadi 3 menit, namun dampaknya luar biasa. Gempa memicu terjadinya tsunami yang menerjang pesisir barat Sumatera dengan wilayah terdekat dari pusat gempa adalah Pariaman hingga Bengkulu.

Bencana pada 1883 yang berpusat di wilayah Sipora didahului gempa besar pada tahun 1797 di wilayah Siberut -- yang kekuatannya diperkirakan mencapai 8,7 - 8,9 SR. Lindu terjadi di Zona Megathrust Mentawai yang kini termasuk zona seismic gap (daerah jarang gempa atau yang sudah lama tidak mengalami gempa besar).

Gempa besar di (zona subduksi) Mentawai selalu berulang mengikuti siklus 200 tahunan. Ini telah lama diprediksi: gempa dengan kekuatan hingga 8,9 skala Richter akan mengguncang Mentawai. Lindu yang memicu tsunami itu dinilai mengancam satu juta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan, dan wilayah lain di Sumatera Barat serta Bengkulu.

Beberapa waktu lalu, pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Danny Hilman mengatakan, prediksi gempa di Megathrust Mentawai kekuatannya diperkirakan antara 8,8-8,9 SR.

"Megathrust terbentang di pantai barat Sumatera, mulai Andaman, Aceh, Nias, sampai Selat Sunda, Jawa, Bali, Lombok," kata Danny. "Di Sumatera, Aceh sudah lepas (energi yang tertahan alias gempa), Nias sudah  lepas, Bengkulu sudah lepas. Mentawai belum lepas," kata dia.
Penelusuran Liputan6.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melansir prediksi tersebut pada Juli 2015.

Prediksi itu hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama pihak Prancis dan Singapura.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo kala itu menyebut, jika gempa 9 SR terjadi, 5 menit kemudian tsunami akan menyusul.
Gempa 9 SR diperkirakan bisa memicu tsunami sampai 10 meter. Jika terjadi di Mentawai, tsunami bisa menjangkau daratan Padang sampai sejauh 2 kilometer dan di sungai 5 kilometer.
BNPB bersama pihak-pihak terkait terus melakukan persiapan terkait potensi gempa tersebut.
Pada 2013, BNPB bersama 17 negara membuat simulasi gempa berskala nasional untuk menghadapi gempa dahsyat itu.

Sejak 2012 BNPB telah memiliki master plan terkait hal ini. Bahkan BNPB juga telah banyak membangun infrastruktur, termasuk shelter-shelter pengungsi. BNPB pun juga telah memiliki pusat pengendali operasi khusus yang buka 24 jam.
BNPB belum bisa memastikan kapan gempa besar tersebut akan terjadi. Namun jika melihat dari sejarahnya, saat ini sudah memasuki siklus 200 tahunan.

Selain daerah Mentawai atau di wilayah utara, wilayah selatan Jawa juga masih berpotensi akan terjadi gempa maupun tsunami. Juga termasuk wilayah Timur, khususnya Ambon.
Peneliti Geoteknologi LIPI Eko Yulianto mengatakan, warga Mentawai sudah tahu bagaimana menyelamatkan diri saat terjadi gempa besar. "Mereka lari ke bukit, itu sudah benar," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (2/3/2016)

Menyaksikan Gerhana 2016

Princes - Gerhana matahari total adalah fenomena langka, yang tak terjadi setiap tahun di Indonesia. Bahkan sejak 1901-2016 baru ada sembilan gerhana matahari total yang melintasi tanah air.

Tak heran jika banyak yang tak mau kehilangan kesempatan menyaksikan gerhana matahari total 9 Maret 2016. Para pemburu gerhana dari Jawa pun mau tak mau harus keluar uang tak sedikit untuk menonton gerhana yang cuma melintasi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga ke Maluku Utara ini.

Kampung edukasi astronomi Imah Noong di Lembang, Bandung, misalnya, sengaja membuka tabungan ekspedisi gerhana bagi peserta perjalanan ke Bangka Tengah. "Kami beritahu ke mereka kalau ekspedisi ini tidak murah, maka itu kami menabung," kata Hendro Setyanto kepada detikcom.

Program tabungan itu, kata Hendro, dibuat sejak September 2014 dan bekerjasama dengan bank. Setiap bulannya, peserta menabung Rp 500 ribu.

Menurut Hendro, program menabung ini mendapat respons baik dari mereka yang pernah berkunjung ke Imah Noong. Ada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang ikut. "Sudah lumayan banyak yang ikut, tetapi kami tidak berani bawa banyak-banyak sampai ratusan," ujarnya.

Kepada peserta yang menabung, Hendro menyemangati mereka bahwa ini momen penting yang tak boleh dilewatkan. Kini, kurang dari sebulan dari hari gerhana, Imah Noong membantu pelajar yang ikut dengan memberikan surat pengantar ke sekolah mereka agar bisa berangkat sejak 7 Maret 2016. "Belum tentu 30 tahun lagi juga kan mereka punya kesempatan lihat gerhana matahari total kayak sekarang."

Menabung demi menonton gerhana juga dilakoni anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Bahkan mereka sudah mulai menyiapkan dana sejak 2009.

"Persiapan dari 2009, kami menabung supaya bisa berangkat ke Palu untuk pengamatan," kata salah satu koordinator HAAJ, Nurdiansyah, kepada detikcom.

Biaya cukup besar dibutuhkan karena HAAJ rencanya akan berada delapan hari di Palu. Belum lagi mereka akan membawa perlengkapan demi pengamatan gerhana.

Selain menyaksikan gerhana, selama delapan hari itu komunitas yang bermarkas di Planetarium Jakarta ini juga akan memberikan edukasi di sejumlah sekolah di Palu. Mereka juga memberi pelatihan penelitian gerhana bagi para mahasiswa di Universitas Tadulako, Palu

Ketika Kelelawar Terkena 'Jebakan' Gerhana

Princes - Ketika bulan perlahan menutup matahari, dimulailah proses gerhana yang membuat sinar surya meredup. Pagi atau siang mendadak berubah seperti malam saat terjadi gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.

Perubahan yang mendadak itu membingungkan satwa, terutama hewan nokturnal yang biasa keluar dari sarangnya pada malam hari.  Saat gerhana matahari total, mereka akan berperilaku layaknya sudah malam, padahal hari masih siang.

Beberapa satwa yang akan berperilaku tak wajar itu, menurut peneliti dan kurator koleksi mamalia Museum Zoologi Bogor, Anang S Achmadi, adalah karnivora kecil seperti luwak dan kucing. Hewan lainnya adalah tikus, kelelawar, dan banyak jenis serangga.

"Hewan nokturnal, beraktivitas berdasarkan cahaya matahari," kata Anang kepada Princes. "Gerhana memang mengubah perilakunya sesaat."

Salah satu tempat yang bagus untuk mengamati hewan nokturnal seperti kelelawar adalah Goa Kelelawar di Kawasan Konservasi Waigeo Tumir, Kabupaten Raja Ampat. Anang mengatakan, saat terjadi gerhana sangat dimungkinkan kelompok kelelawar ini akan "tertipu" dan mulai beraktivitas.

"Kelelawar itu ada di mulut gua, pertengahan, dan di dalam," kata Anang. "Yang di mulut (gua) keluar duluan, yang lebih ke dalam, saat sudah gelap baru keluar."

Selain di Goa Kelelawar di Raja Ampat, ada beberapa lokasi habitat mamalia ini yang akan diteliti karena dilewati gerhana matahari total. Lokasi pengamatan itu di Pulau Plum di Maba, Maluku Utara, yang rencananya jadi pusat penelitian gerhana oleh LAPAN dan NASA.

Penelitian perilaku kelelawar saat gerhana juga diadakan di Desa Tomoli yang berada sekitar 55 kilometer dari Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Di wilayah desa ini ada pulau yang dihuni ribuan kelelawar.

Jadi berminat melihat kelelawar yang "tertipu" gerhana?

Gerhana Matahari Total 2016. Turis asal Jepang jadi target utama

Princes - Kementerian Pariwisata terus menggeber promosi event Gerhana Matahari Total 2016. Turis asal Jepang jadi target utama yang paling banyak untuk dibidik.

Jika bulan Februari 2016 magnet yang digunakan untuk menggaet wisatawan mancanegara adalah Perayaan Imlek, dan Bali menjadi hub-nya. Maka, bulan Maret 2016 yang dijadikan mesiu untuk mendatangkan wisman adalah Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 yang akan melintas di 12 provinsi di Indonesia.

12 Provinsi yang dilintasi GMT antara lain: Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat.

Durasi paling lama ada di Kota Maba, Kab Halmahera Timur, Maltara dengan waktu 3 menit 17 detik. Kedua ada Kota Luwuk, Kab Banggai, Sulawesi Tengah, 2 menit 50 detik. Sementara di Kota Ternate Maluku Utara, 2 menit 45 detik.

"Kami sudah promosikan jauh hari, sejak akhir tahun 2015 lalu. Karena hotel-hotel semua bintang di kota-kota yang akan dilintasi GMT itu sudah tidak nampung lagi," jelas Menpar Arief Yahya dalam rilis pers yang diterima princes.

Presiden Jokowi sendiri sangat concern dengan event GMT. Bahkan, orang nomor satu di negara ini ingin melihat langsung acara itu di objek pariwisata yang sedang dikembangkan Kemenpar.

Menurut Menpar, target kunjungan wisman 100.000 orang dengan penerimaan devisa Rp 1,56 T. Target untuk wisatawan nusantara 5,1 juta dengan asumsi perputaran uang Rp 3,8T.

"Indonesia adalah satu-satunya negara yang bisa mengamati fenomena GMT 2016 dari daratan. GMT ini hadir 350 tahun sekali. Karena itu, dari sisi promosi pariwisata, tema ini sangat seksi. Itu terbukti, sejak akhir tahun 2015 lalu sudah kami promosikan di banyak negara, dan hasilnya sangat signifikan," kata Menpar Arief Yahya.

Dia mencontohkan Palu, Sulawesi Tengah. Sejak Desember 2015, semua hotel sudah di-reservasi dari yang berbintang sampai melati. Semua hotel sudah penuh, sampai-sampai Kemenpar berkoordinasi dengan PT Pelni untuk mengerahkan beberapa kapal besar sebagai 'hotel berjalan' di perairan yang dilintasi GMT tersebut.

"Terbanyak adalah Wisman dari Jepang," sebut Arief Yahya.

Mengapa Jepang begitu tertarik dengan GMT? Karena di negara yang banyak mayoritas Shinto itu, menjadikan Mahatari sebagai dewa. Pada 9 Maret 2016 itu, sebagian wilayah Indonesia akan menjadi gelap gulita karena GMT.

"Ada tiga fenomena GMT yang bakal diburu wisatawan. Baily's Beads, efek cincin berlian dan kromosfer matahari. Dan fenomena tadi cuma bisa disaksikan di Indonesia," terang Arief Yahya yang didampingi Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata,

Esthy sadar ada potensi besar di dalamnya. Kemenpar pun langsung action. Menurut wanita berkerudung itu, Kemenpar telah menginstruksikan kepada 12 daerah yang menjadi perlintasan GMT untuk menyiapkan paket-paket wisata yang menarik. Misinya, menggapai target 100 ribu kunjungan wisatawan asing serta 5 juta wisatawan lokal ke-12 provinsi yang akan dilewati GMT.

"Di Palu akan ada koordinasi kedatangan cruise. Akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang. Bahkan kapal Pelni siap berkontribusi dengan menyiapkan tiga kapal besar sebagai hotel terapung yang akan ditempatkan di perairan Bangka Balitung, Palu dan Ternate," terang Esthy,

Esthy memastikan akan kemudahan akses untuk menuju titik-titik GMT akan menjadi fokus perhatiannya. Sehingga ke depan, wisatawan dapat kembali ke daerah-daerah tersebut untuk menikmati destinasi yang berada di sana.

"Fokus kita adalah promosi daerah-daerah yang mengalami GMT. Bagaimana ke depan setelah ini, wisatawan mengenal dan datang ke daerah-daerah ini," tegasnya.

Nah, untuk urusan promosi, Esthy mengaku banyak belajar dari GMT di Australia dan Eropa. Pada saat itu, GMT rupanya menjadi sorotan media, peneliti, fotografer dan wisatawan.  Desain kacamata gerhana berlogo Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia langsung disiapkan.

"Semua upaya untuk memikat wisatawan akan kita lakukan.  Saya yakin target tercapai. Atraksi wisatanya keren-keren, alamnya indah dan akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang,"

Galaksi Bima Sakti yang Kanibal

Galaksi Bima Sakti yang tersusun atas puluhan tatasurya itu pun mempunyai sejarah yang menarik sekaligus 'kelam' yang bisa membuat manusia takjub bahkan membantu memprediksi apa yang terjadi dengan nasib tatasurya tempat bumi kita berada di masa depan.

Ada banyak fakta mengejutkan yang tersimpan di balik gugusan bintang dengan diameter 100.000-120.000 tahun cahaya ini.


1. Galaksi Bima Sakti adalah Kanibal


Ternyata Galaksi Bima Sakti tidak lah 'sebaik' dan seindah yang kita bayangkan. Untuk bisa sebesar saat ini, Galaksi Bima Sakti ternyata terus aktif memakan galaksi lain yang ukurannya lebih kecil.

Salah satu galaksi yang diketahui pernah menjadi korban kanibalisme galaksi kita adalah galaksi kerdil Sagitarius.

Selain itu, saat ini Galaksi Bima Sakti tengah 'memakan' galaksi Canis Major dengan sedikit demi sedikit membajak bintang-bintang milik galaksi kerdil tersebut.



2. Hanya 10 Persen Bagian Galaksi Bima Sakti yang Terlihat

Percaya atau tidak, gambar-gambar yang memperlihatkan Galaksi Bima Sakti yang biasa muncul di internet hanya mewakili 10 persen total massanya.

Sekitar 90 persen bobot Galaksi Bima Sakti ternyata diisi oleh 'dark matter' atau zat gelap yang tidak terlihat. Dark matter jugalah yang membuat manusia bisa melihat cahaya-cahaya yang dikeluarkan oleh bintang ketika sedang melintas di dekatnya.



3. Galaksi Bima Sakti Menjadi Rumah 200 Miliar Bintang


Galaksi kita memang bukan galaksi dengan ukuran terbesar yang ada di alam semesta. Dengan diameter 100.000-120.000 tahun cahaya, Galaksi Bima Sakti 'hanya' disesaki oleh sekitar 200 miliar bintang.

Namun, terdapat perhitungan lain yang menyatakan bila bintang di Galaksi Bima Sakti mencapai 400 miliar. Perbedaan jumlah ini muncul akibat kelahiran atau kematian bintang saat terjadi supernova. Dalam satu tahun, Galaksi Bima Sakti tercatat dapat melahirkan 7 bintang baru.



4. Semua Gambar Galaksi Bima Sakti adalah Perkiraan Saja


Salah satu rahasia yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang adalah 'kepalsuan' foto Galaksi Bima Sakti.

Sejatinya, manusia dan teknologi canggih yang dimilikinya tidak mampu memotret Galaksi Bima Sakti dari atas, karena bumi kita sendiri adalah bagian dari Bima Sakti dan berjarak 26.000 tahun cahaya dari pusatnya.

Jika diibaratkan, memotret seluruh Galaksi Bima Sakti dari atas akan seperti berusaha memotret sebuah stadion sepak bola dari dalam stadion itu sendiri. Jadi, gambar-gambar atau foto Galaksi Bima Sakti yang kita lihat selama ini adalah buatan para ilustrator, tentunya dengan menggunakan perhitungan yang kurang lebih menyerupai aslinya.



5. Umur Galaksi Bima Sakti Sama dengan Umur Alam Semesta


Ilmuwan memperhitungkan bila umur dari Galaksi Bima Sakti adalah sekitar 13,6 miliar tahun, atau hampir sama dengan umur alam semesta yang diketahui sekitar 13,7 miliar tahun.

Hal ini diperkuat dengan penemuan bintang di gugusan bintang 'globular'. Bintang tersebut diklaim menjadi yang tertua di Galaksi Bima Sakti dan mempunyai umur hampir setua alam semesta.



6. Ada Lubang Hitam Raksasa di Tengah Galaksi Bima Sakti


Hampir semua galaksi di alam semesta diketahui mempunyai lubang hitam di bagian tengahnya, tak terkecuali Galaksi Bima Sakti.

Lubang hitam atau 'blackhole' yang berada di pusat galaksi kita tercatat mempunyai bobot sekitar 40.000 matahari dan mempunyai panjang 22,5 juta kilometer. Blackhole bernama Sagitarius A* tersebut masih terus melahap semua bintang atau planet yang ada di dekatnya alias sekitar pusat Galaksi Bima Sakti.



7. Galaksi Bima Sakti Sedang Bergerak Mengelilingi Pusat Alam Semesta


Seperti halnya bumi yang mengelilingi matahari, Galaksi Bima Sakti juga terus bergerak mengelilingi pusat alam semesta atau Cosmic Microwave Background (CMB). CMB sendiri adalah sisa radiasi dari ledakan Big Bang yang dipercaya memulai pembentukan alam semesta.

Namun, jangan samakan kecepatan gerak Galaksi Bima Sakti dengan bumi. Sebab, galaksi kita sekarang tengah bergerak dengan kecepatan 600 kilometer per detik. Dengan kecepatan itu, Galaksi Bima Sakti mampu melahap bintang atau apa saja yang ada di jalur orbitnya.

Letusan Gunung Merapi Akibatkan Danau Borobudur Lenyap

DUA gelar kini melekat pada Candi Borobudur, sebagai Warisan Dunia UNESCO dan Guinness World Records sebagai situs arkeologi candi Budha terbesar di dunia. Terlepas dari kemegahan dan keindahan Borobudur, lengkap dengan relief yang penuh kisah dalam agama Budha, sejumlah misteri masih melingkupi candi ini.



Pada tahun 1814, atas jasa Gubernur Jenderal Britania Raya, Thomas Stamford Rafffles, candi yang selama berabad-abad terkubur di bawah gundukan tanah, menjadi serupa bukit penuh semak belukar dan ditumbuhi pohon, mulai jadi perhatian pemerintah kolonial. Raffles juga lah yang pertama kali menuliskan nama “Borobudur” dalam bukunya, History of Java. Tak jelas asal mula nama itu.

Borobudur yang misterius itu diakui oleh Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero), Purnomo Siswoprasetjo. Salah satunya, bagaimana cara Borobudur itu dibangun. Dari mana asal batu-batu besar material candi dan teknologi apa yang digunakan untuk mengangkat dan menyusunnya dengan presisi dan desain arsitektur yang mengagumkan.

“Apakah batu itu berasal dari Gunung Merapi, terus bagaimana membawanya dari Merapi menuju lokasi candi masih misteri,” kata Purnomo. Tak hanya asal batu, di mana pembuat Borobudur mengukir dan memahat batu juga masih belum diketahui. Para arkeolog masih mencari dimana bengkel para seniman. “Mengukir dan memahat batu sedemikian besar ukurannya dan jumlahnya banyak, belum diketahui di mana tempatnya,” terang dia.

Letak Borobudur yang tak biasa, berada di atas bukit, dikelilingi dua pasang gunung kembar — Sindoro-Sumbing dan Merbabu-Merapi, sementara candi lain dibangun di tanah datar juga menjadi teka-teki yang belum terjawab. Pada tahun 1931, seniman dan pakar arsitektur Hindu Buddha, W.O.J. Nieuwenkamp, mengajukan teori bahwa Daratan Kedu — lokasi Borobudur menurut legenda Jawa, dulunya adalah sebuah danau purba. Borobudur dibangun melambangkan bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau. Ini sebuah hipotesa yang menjadi perdebatan hangat di kalangan para ilmuwan saat itu.

Van Bemmelen dalam bukunya “The Geology of Indonesia” menyebutkan bahwa piroklastika Merapi pada letusan besar tahun 1006 telah menutupi danau Borobudur menjadi kering dan sekaligus menutupi candi ini hingga lenyap dari sejarah. Fakta geologi juga memberi dukungan pada pendapat itu. “Di sekitar candi terdapat sumur yang airnya asin. Tapi yang sumurnya asin tidak di semua daerah, hanya di titik tertentu,” tutur Purnomo soal dugaan Borobudur dibangun di tengah danau purba.

Dia menambahkan, pertanyaan itu juga yang menarik banyak ilmuwan asing berdatangan, untuk melakukan penelitian. “Banyak para ahli dari luar negeri seperti dari Jepang yang datang ke Candi Borobudur khusus untuk meneliti danau purba itu. Mereka biasa tinggal selama satu minggu hingga dua minggu,” kata dia. Salah satu cara untuk mengungkap misteri danau purba itu dengan meneliti sungai-sungai yang berada di sekitar Borobudur, termasuk Sungai Progo dan Elo. Juga pada masyarakat yang tinggal di sekitar candi. “Semua pertanyaan-pertanyaan itu masih tersimpan semua. Kita menunggu kajian dari arkeolog untuk mengungkap misteri itu,” ucap dia.

Letusan gunung di Indonesia pernah bikin dunia merana

Geografi Indonesia memang didominasi oleh gunung api. Bahkan beberapa gunung api di Tanah Air kesohor karena letusannya yang membuat dunia merana.

Letusan  gunung


Letusan besar gunung berapi di Indonesia pernah tercatat membuat kekalutan tidak hanya di Nusantara tetapi juga dunia. Dahsyatnya letusan membuat banyak peradaban hilang. Ribuan jiwa tewas akibat letusan Gunung di Indonesia.

Salah satu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan adalah Gunung Tambora. Gunung ini 200 tahun lalu meletus dahsyat. Tak heran di tahun ke 200 ini banyak yang memperingati tragedi mengerikan tersebut dengan mendaki gunung di Pulau Sumbawa ini.

Namun bukan hanya Tambora yang menuliskan sejarah dahsyat tentang letusan gunung di Tanah Air. Beberapa gunung api di Nusantara ternyata juga pernah membuat dunia internasional merana akibat letusannya yang dahsyat. Gunung mana sajakah itu?

1. Letusan Tambora tahun 1815 dijuluki Pompeii dari Timur

Letusan Tambora


Tidak hanya panorama alamnya yang spektakuler, sejarah letusan Gunung Tambora yang mendunia juga pernah membuat gunung ini menjadi salah satu yang ditakuti.

Gunung dengan tinggi 2.851 meter di atas permukaan laut ini pernah menjadi gunung tertinggi kedua setelah Puncak Jaya sebelum meletus di tahun 1815. Sebelum meletus, gunung ini memiliki ketinggian sampai 4.300 meter di atas permukaan laut.

Letusan gunung ini begitu dahsyat yang membuat separuh puncak gunungnya ambruk dan menyisakan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut, dengan kaldera seluas 7 km, keliling 16 km, dan jarak puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter.

Ketika gunung yang terletak di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini meletus, diyakini tiga kerajaan kecil di Pulau Sumbawa punah tak bersisa. Penggalian arkeologi di tahun 2004 kemudian menemukan sisa kebudayaan yang terkubur di kedalaman 3 meter. Karena posisinya sama dengan letusan Pompeii, temuan ini sering disebut sebagai Pompeii dari Timur.

Letusan gunung Tambora yang mendominasi semenanjung utara Pulau Sumbawa ini bahkan mengguncangkan bumi hingga jarak ratusan mil. Tidak hanya itu saja, ketika meletus, Tambora memuntahkan lelehan lava panas, batu-batu besar dan gas mematikan yang disebut-sebut menewaskan hingga 17.000 orang.

400 Juta ton gas sulfur memenuhi langit hingga 27 mil tegak lurus ke stratosfer. Kondisi ini membuat siang hari menjadi gelap gulita. Debu tebal yang dikeluarkannya menyelimuti Pulau Bali dan mematikan berbagai tanaman yang hidup di dalamnya.

Abu dan debu yang dikeluarkan Tambora karena letusan ini menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon dan menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan ke bumi. Hujan tanpa henti selama delapan minggu kemudian memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris serta memicu gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia.

Kini kawasan Gunung Tambora telah menjadi dua lokasi konservasi yaitu Tambora Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar dan Tambora Hunting Park dengan luas 30.000 hektar. Kawasan Tambora tampak kontras dengan puncak berwarna cokelat yang dikelilingi oleh hutan lindung yang lebat.


2. Letusan Krakatau tahun 1883 bikin kacau iklim di dunia

Letusan Krakatau


27 Agustus 1883, Indonesia dan juga beberapa negara di dunia terselimuti awan tebal akibat letusan gunung berapi. Bahkan konon akibat letusan gunung itu menjadikan iklim di bumi dingin sekitar 1,2 Celcius selama kurang lebih 5 tahun lamanya.

Dimulai dari bulan Mei 1883, Gunung Krakatau yang juga dikenal dengan nama Krakatoa, Carcata atau Rakata, mulai menunjukkan aktivitasnya yang semakin lama semakin meninggi. Sejumlah gempa yang getarannya mampu dirasakan orang-orang yang berada dari Australia.

Pada akhirnya, aktivitas Krakatau semakin tinggi yang bermula pada tanggal 26 Agustus di tahun yang sama dan satu hari setelahnya atau pada tanggal 27 Agustus 1883, gunung tersebut meletus dengan dahsyatnya.

Setidaknya ada 4 ledakan dasyat dari Krakatau yaitu pukul 5:30 WIB, 6:42 WIB, 8:20 WIB dan 10:02 WIB. Ledakan terakhir lah yang menghancurkan dua pertiga dari tempat di mana Krakatau berada. Selain awan gelap, abu vulkanis yang menyesakkan dada, tsunami dengan tinggi sekitar 36 meter lebih dan juga memiliki kekuatan besar tercipta sekaligus menyapu daerah di sekitarnya.

Bahkan tidak hanya di Indonesia saja, orang-orang di Inggris dan Amerika Serikat juga tidak dapat melihat matahari secara jelas karena atmosfer pada waktu itu tertutup partikel-partikel yang dimuntahkan Gunung Krakatau. Tidak hanya itu saja, ada laporan bahwa orang-orang di New York, Amerika Serikat juga mendapati banyak kerikil dan debu vulkanik jatuh dan bertebaran di sekitar daerah mereka.

Suara letusan Krakatau yang sangat keras mampu mencapai jarak sekitar 2000 mil jauhnya. Bahkan ada catatan lama yang menyatakan bahwa suara letusan Krakatau lebih keras dari suara letusan gunung Tambora pada tahun 1815.

Dari catatan para peneliti, seperti dikutip dari Bom.gov.au, energi ledakan gunung Krakatau setara dengan sekitar 200 megaton TNT, bahkan melebihi kekuatan dari ledakan bom terbesar yang pernah dibuat manusia, Tsar Bomba dengan kekuatan energi mencapai 50 megaton TNT atau juga setara dengan 13 ribu kali ledakan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.

Diperkirakan 36 ribu orang lebih meninggal pada saat itu dan ribuan lagi menyusul menanggalkan nyawa karena luka atau sesak napas setelah menghirup debu vulkanik yang menyelimuti atmosfer.


3. Letusan Gunung Samalas lebih dahsyat dari Tambora & Krakatau

Letusan Gunung Samalas



Selama ini letusan dan erupsi gunung Krakatau dan gunung Tambora dianggap paling dahsyat di Indonesia, ternyata ada satu gunung lagi yang disebut-sebut mengalahkan keduanya. Menurut para peneliti, ternyata sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat.

Gunung yang bernama Samalas di Lombok ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya. Bahkan jejak abu dan beberapa serpihan kimianya, dapat ditemukan di es baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan. Karena letusan tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani yang mengalami gagal panen.

Profesor Clive Oppenheimer dari Cambridge University, Inggris, mengungkapkan bahwa sekarang ini struktur gunung Samalas sudah hampir tidak bersisa karena ledakannya yang diperkirakan dapat mencapai tinggi 40 km ke udara.

Bahkan karena besarnya erupsi dan letusannya, gunung Samalas sendiri akhirnya runtuh dan menciptakan sebuah kaldera yang sekarang diberi nama Segara Anak. Dan, diperkirakan letusan gunung satu ini lebih dahsyat dibandingkan dengan Tambora dan Krakatau.

Sebelumnya, para peneliti lain mengatakan bahwa terjadi perubahan iklim mendadak dikarenakan letusan gunung api Okataina di Selandia Baru dan El CHichon di Meksiko, namun bukti lain menyebutkan bahwa Samalas yang menjadi kandidat kuat sebagai 'pelakunya.'

"Buktinya sangat kuat dan menarik," kata Clive, seperti dikutip BBC (01/10).

Selain menjadi 'pelaku' berubahnya iklim secara mendadak di sebagian wilayah di planet ini, letusan dan erupsi Samalas juga dikait-kaitkan dengan sejarah lokal yaitu jatuhnya Kerajaan Lombok sekitar abad 13.

Bukti lain, seperti yang dituliskan di National Geographic (01/10), adalah terdapatnya teks dalam bahasa Jawa, Babad Lombok, yang menceritakan sebuah erupsi besar dari gunung api raksasa bernama Samalas yang akhirnya menciptakan sebuah kaldera.


4. Gunung Toba purba

Gunung Toba purba




Para peneliti memperkirakan sebelum lahirnya Danau Toba, dulunya di daerah tersebut juga ada sebuah gunung dengan nama sama. Gunung berapi Toba meletus sekitar 70 ribu tahun yang lalu.

Karena letusannya, suhu dunia turun drastis dan menyebabkan lebih dari 10 ribu manusia dan makhluk hidup lainnya meninggal. Bahkan ada anggapan karena letusannya ini, menyebabkan banyak makhluk purba 'jenis lain' yang ikut mati dan akhirnya punah.

Menurut tulisan di BBC (30/04), ada sekitar 2000-3000 km kubik batu dan debu panas dimuntahkan gunung satu ini. Karena kekuatan letusannya, mengakibatkan gunung Toba runtuh dan melahirkan kaldera yang akhirnya dipenuhi dengan air dan menjadi danau Toba seperti sekarang ini.

10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.


Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.

Tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.

Berikut Tornado terdasyat yang tercatat dalam sejarah.

1. Tri-State Tornado – 18 Maret 1925

 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


Selama lebih dari tiga setengah jam, Tri-State Tornado menjadi tornado paling mematikan yang merobek-robek daratan utama AS. Tornado ini membunuh 700 orang dan menghancurkan lebih dari 15.000 ribu rumah di wilayah Illinois, Indiana, dan Missouri. Setelah bencana ini, pemerintah setempat mulai mengembangkan sistem peringatan tornado yang diharapkan dapat menekan angka kematian jika bencana kembali datang.


2.Natchez Tornado (7 mei 1840)

 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


Badai ini terjadi pada 7 Mei 1840, Natchez tornado mendarat di Concordia Parish, Louisiana, dan Adams County, Mississippi. Sebagian besar kematian terjadi di Sungai Mississippi, sejak tornado dilacak untuk beberapa waktu langsung di atas sungai. Korban tewas akibat tornado diprediksi lebih banyak daripada yang terdaftar secara resmi, karena banyak orang yang tewas sulit ditemukan. Tercatat 269 orang tewas di Sungai dan 100 orang diladang pertanian. kerugian mencapai $ 1.260.000.



3.St.Louis Tornado (27 mei 1896)

 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


St.Louis Tornado (27 mei 1896) menjadi salah satu paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat, mendarat sekitar 6 mil sebelah barat Jembatan Eads di St Louis. Dari ujung barat laut Tower Grove Park, kombinasi kompleks tornado dan downburst melebar ke lebih dari satu mil dan pindah ke timur.Tornado ini menyapu seluruh rumah, pabrik, salon-salon, rumah sakit, pabrik, kereta api meter, gereja, dan menyebabkan total lebih $ 10.000.000 pada kerusakan tersebut. korban tewas sebanyak 137 jiwa.


4.The Tupelo Tornado(5 april 1936)

 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


Tupelo Tornado muncul di dekat Coffeeville, Yalobusha County. tornado Itu meratakan ratusan rumah dan membunuh seluruh keluarga. Sebuah gedung bioskop berubah menjadi sebuah rumah sakit dengan mesin popcorn digunakan untuk mensterilkan instrumen. Seratus lima puluh mobil kotak dibawa dari kota untuk melayani sebagai perumahan sementara, diperkirakan 233 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, kerugian ditaksir $ 3.000.000.


5.The Gainesville Tornado(6 april 1936)

 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


Sepasang tornado besar pindah ke timur-timur laut melalui pusat kota Gainesville, Georgia. Sekitar 750 rumah hancur dan 254 rusak parah. Kerusakan mencapai $ 12.500.000. Korban tewas terbesar terdapat di sebuah gedung tunggal terjadi di Pabrik Celana Cooper. Gedung bertingkat, ramai dengan pekerja muda, runtuh dan terbakar, menewaskan sekitar 70 orang. Pada waktu itu 203 orang korban tewas yang tercatat, masih 40 orang hilang. Di pusat kota, beberapa bangunan hanyut, sebagian tempat multi bisnis dan pabrik-pabrik tumbang dan runtuh.




6.Woodward Tornado(9 april 1947)

 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


Pada Woodward tornado menewaskan sedikitnya 107 orang, sebagian besar di bagian utara kota, di mana sekitar 1.000 orang terluka, dan ratusan orang tewas. lebih dari 100 blok kota hancur, dan lebih dari 1000 rumah rusak atau hancur. Kerusakan dua mil lebar dan kerugian mencapai lebih dari $ 6.000.000.


7.The Amite/Pine/Purvis Tornado (24 april 1908)

Diperkirakan 55 lebih orang tewas dan 400 orang terluka, sebagian besar kota Purvis diratakan dengan tanah. Hanya tujuh dari 150 rumah di kota dilaporkan berdiri, kerugian mencapai lebih dari US $ 500.000.


8.New Richmond Tornado(12 juni 1899)

New Richmond Tornado di Wisconsin dimulai sebagai sebuah puting beliung di Danau St Croix, kemudian pindah ke arah timur laut New Richmond. Tornado ini melewati tengah alun kota, puing-puing reruntuhan yang beterbangan menyebabkan puluhan orang tewas. Lebih dari 300 gedung rusak dan hancur barantakan kerugian mencapai US $ 300.000.


9. Flint Tornado(8 juni 1953)

The Flint Tornado menghancurkan rumah-rumah di kedua sisi Coldwater Road dan membunuh beberapa anggota keluarga paling sedikit 20 keluarga di Michigan dan 100 orang lebih diperkirakan tewas. kerugian mencapai $ 19.000.000.


10.Waco Tornado (11 mei 1953)



 10 Bencana Tornado Terbesar Abad Modern


Sekitar 200 bangunan usaha hancur dan 400 rusak. Kerusakan paling dipublikasikan adalah bangunan bata besar di pusat kota, terutama runtuhnya sebuah toko furnitur enam lantai. Bata dari toko memenuhi jalan hingga kedalaman lima meter. Sekitar 150 rumah hancur dan 700 rusak. Lebih dari 2000 mobilpun ikut rusak , kerugian di perkirakan mencapai $ 41.000.000.