English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Gerhana Matahari Total 2016. Turis asal Jepang jadi target utama

Princes - Kementerian Pariwisata terus menggeber promosi event Gerhana Matahari Total 2016. Turis asal Jepang jadi target utama yang paling banyak untuk dibidik.

Jika bulan Februari 2016 magnet yang digunakan untuk menggaet wisatawan mancanegara adalah Perayaan Imlek, dan Bali menjadi hub-nya. Maka, bulan Maret 2016 yang dijadikan mesiu untuk mendatangkan wisman adalah Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 yang akan melintas di 12 provinsi di Indonesia.

12 Provinsi yang dilintasi GMT antara lain: Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat.

Durasi paling lama ada di Kota Maba, Kab Halmahera Timur, Maltara dengan waktu 3 menit 17 detik. Kedua ada Kota Luwuk, Kab Banggai, Sulawesi Tengah, 2 menit 50 detik. Sementara di Kota Ternate Maluku Utara, 2 menit 45 detik.

"Kami sudah promosikan jauh hari, sejak akhir tahun 2015 lalu. Karena hotel-hotel semua bintang di kota-kota yang akan dilintasi GMT itu sudah tidak nampung lagi," jelas Menpar Arief Yahya dalam rilis pers yang diterima princes.

Presiden Jokowi sendiri sangat concern dengan event GMT. Bahkan, orang nomor satu di negara ini ingin melihat langsung acara itu di objek pariwisata yang sedang dikembangkan Kemenpar.

Menurut Menpar, target kunjungan wisman 100.000 orang dengan penerimaan devisa Rp 1,56 T. Target untuk wisatawan nusantara 5,1 juta dengan asumsi perputaran uang Rp 3,8T.

"Indonesia adalah satu-satunya negara yang bisa mengamati fenomena GMT 2016 dari daratan. GMT ini hadir 350 tahun sekali. Karena itu, dari sisi promosi pariwisata, tema ini sangat seksi. Itu terbukti, sejak akhir tahun 2015 lalu sudah kami promosikan di banyak negara, dan hasilnya sangat signifikan," kata Menpar Arief Yahya.

Dia mencontohkan Palu, Sulawesi Tengah. Sejak Desember 2015, semua hotel sudah di-reservasi dari yang berbintang sampai melati. Semua hotel sudah penuh, sampai-sampai Kemenpar berkoordinasi dengan PT Pelni untuk mengerahkan beberapa kapal besar sebagai 'hotel berjalan' di perairan yang dilintasi GMT tersebut.

"Terbanyak adalah Wisman dari Jepang," sebut Arief Yahya.

Mengapa Jepang begitu tertarik dengan GMT? Karena di negara yang banyak mayoritas Shinto itu, menjadikan Mahatari sebagai dewa. Pada 9 Maret 2016 itu, sebagian wilayah Indonesia akan menjadi gelap gulita karena GMT.

"Ada tiga fenomena GMT yang bakal diburu wisatawan. Baily's Beads, efek cincin berlian dan kromosfer matahari. Dan fenomena tadi cuma bisa disaksikan di Indonesia," terang Arief Yahya yang didampingi Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata,

Esthy sadar ada potensi besar di dalamnya. Kemenpar pun langsung action. Menurut wanita berkerudung itu, Kemenpar telah menginstruksikan kepada 12 daerah yang menjadi perlintasan GMT untuk menyiapkan paket-paket wisata yang menarik. Misinya, menggapai target 100 ribu kunjungan wisatawan asing serta 5 juta wisatawan lokal ke-12 provinsi yang akan dilewati GMT.

"Di Palu akan ada koordinasi kedatangan cruise. Akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang. Bahkan kapal Pelni siap berkontribusi dengan menyiapkan tiga kapal besar sebagai hotel terapung yang akan ditempatkan di perairan Bangka Balitung, Palu dan Ternate," terang Esthy,

Esthy memastikan akan kemudahan akses untuk menuju titik-titik GMT akan menjadi fokus perhatiannya. Sehingga ke depan, wisatawan dapat kembali ke daerah-daerah tersebut untuk menikmati destinasi yang berada di sana.

"Fokus kita adalah promosi daerah-daerah yang mengalami GMT. Bagaimana ke depan setelah ini, wisatawan mengenal dan datang ke daerah-daerah ini," tegasnya.

Nah, untuk urusan promosi, Esthy mengaku banyak belajar dari GMT di Australia dan Eropa. Pada saat itu, GMT rupanya menjadi sorotan media, peneliti, fotografer dan wisatawan.  Desain kacamata gerhana berlogo Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia langsung disiapkan.

"Semua upaya untuk memikat wisatawan akan kita lakukan.  Saya yakin target tercapai. Atraksi wisatanya keren-keren, alamnya indah dan akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang,"

0 komentar: