English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


PRINCES ECONOMY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Ekonomi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Biologis Yang Bisa Membawa Pencerahan dari Segala Beban Masalah Hidup *** Read More ***

THE PARANORMAL

Kesempatan Buat Anda yang ingin belajar pengasihan, obat tradisional dan adat istiadat nenek moyang diseluruh Dunia *** Read More ***

Showing posts with label Luar Angkasa. Show all posts
Showing posts with label Luar Angkasa. Show all posts

Menyaksikan Gerhana 2016

Princes - Gerhana matahari total adalah fenomena langka, yang tak terjadi setiap tahun di Indonesia. Bahkan sejak 1901-2016 baru ada sembilan gerhana matahari total yang melintasi tanah air.

Tak heran jika banyak yang tak mau kehilangan kesempatan menyaksikan gerhana matahari total 9 Maret 2016. Para pemburu gerhana dari Jawa pun mau tak mau harus keluar uang tak sedikit untuk menonton gerhana yang cuma melintasi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga ke Maluku Utara ini.

Kampung edukasi astronomi Imah Noong di Lembang, Bandung, misalnya, sengaja membuka tabungan ekspedisi gerhana bagi peserta perjalanan ke Bangka Tengah. "Kami beritahu ke mereka kalau ekspedisi ini tidak murah, maka itu kami menabung," kata Hendro Setyanto kepada detikcom.

Program tabungan itu, kata Hendro, dibuat sejak September 2014 dan bekerjasama dengan bank. Setiap bulannya, peserta menabung Rp 500 ribu.

Menurut Hendro, program menabung ini mendapat respons baik dari mereka yang pernah berkunjung ke Imah Noong. Ada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang ikut. "Sudah lumayan banyak yang ikut, tetapi kami tidak berani bawa banyak-banyak sampai ratusan," ujarnya.

Kepada peserta yang menabung, Hendro menyemangati mereka bahwa ini momen penting yang tak boleh dilewatkan. Kini, kurang dari sebulan dari hari gerhana, Imah Noong membantu pelajar yang ikut dengan memberikan surat pengantar ke sekolah mereka agar bisa berangkat sejak 7 Maret 2016. "Belum tentu 30 tahun lagi juga kan mereka punya kesempatan lihat gerhana matahari total kayak sekarang."

Menabung demi menonton gerhana juga dilakoni anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Bahkan mereka sudah mulai menyiapkan dana sejak 2009.

"Persiapan dari 2009, kami menabung supaya bisa berangkat ke Palu untuk pengamatan," kata salah satu koordinator HAAJ, Nurdiansyah, kepada detikcom.

Biaya cukup besar dibutuhkan karena HAAJ rencanya akan berada delapan hari di Palu. Belum lagi mereka akan membawa perlengkapan demi pengamatan gerhana.

Selain menyaksikan gerhana, selama delapan hari itu komunitas yang bermarkas di Planetarium Jakarta ini juga akan memberikan edukasi di sejumlah sekolah di Palu. Mereka juga memberi pelatihan penelitian gerhana bagi para mahasiswa di Universitas Tadulako, Palu

Ketika Kelelawar Terkena 'Jebakan' Gerhana

Princes - Ketika bulan perlahan menutup matahari, dimulailah proses gerhana yang membuat sinar surya meredup. Pagi atau siang mendadak berubah seperti malam saat terjadi gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.

Perubahan yang mendadak itu membingungkan satwa, terutama hewan nokturnal yang biasa keluar dari sarangnya pada malam hari.  Saat gerhana matahari total, mereka akan berperilaku layaknya sudah malam, padahal hari masih siang.

Beberapa satwa yang akan berperilaku tak wajar itu, menurut peneliti dan kurator koleksi mamalia Museum Zoologi Bogor, Anang S Achmadi, adalah karnivora kecil seperti luwak dan kucing. Hewan lainnya adalah tikus, kelelawar, dan banyak jenis serangga.

"Hewan nokturnal, beraktivitas berdasarkan cahaya matahari," kata Anang kepada Princes. "Gerhana memang mengubah perilakunya sesaat."

Salah satu tempat yang bagus untuk mengamati hewan nokturnal seperti kelelawar adalah Goa Kelelawar di Kawasan Konservasi Waigeo Tumir, Kabupaten Raja Ampat. Anang mengatakan, saat terjadi gerhana sangat dimungkinkan kelompok kelelawar ini akan "tertipu" dan mulai beraktivitas.

"Kelelawar itu ada di mulut gua, pertengahan, dan di dalam," kata Anang. "Yang di mulut (gua) keluar duluan, yang lebih ke dalam, saat sudah gelap baru keluar."

Selain di Goa Kelelawar di Raja Ampat, ada beberapa lokasi habitat mamalia ini yang akan diteliti karena dilewati gerhana matahari total. Lokasi pengamatan itu di Pulau Plum di Maba, Maluku Utara, yang rencananya jadi pusat penelitian gerhana oleh LAPAN dan NASA.

Penelitian perilaku kelelawar saat gerhana juga diadakan di Desa Tomoli yang berada sekitar 55 kilometer dari Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Di wilayah desa ini ada pulau yang dihuni ribuan kelelawar.

Jadi berminat melihat kelelawar yang "tertipu" gerhana?

Gerhana Matahari Total 2016. Turis asal Jepang jadi target utama

Princes - Kementerian Pariwisata terus menggeber promosi event Gerhana Matahari Total 2016. Turis asal Jepang jadi target utama yang paling banyak untuk dibidik.

Jika bulan Februari 2016 magnet yang digunakan untuk menggaet wisatawan mancanegara adalah Perayaan Imlek, dan Bali menjadi hub-nya. Maka, bulan Maret 2016 yang dijadikan mesiu untuk mendatangkan wisman adalah Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 yang akan melintas di 12 provinsi di Indonesia.

12 Provinsi yang dilintasi GMT antara lain: Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat.

Durasi paling lama ada di Kota Maba, Kab Halmahera Timur, Maltara dengan waktu 3 menit 17 detik. Kedua ada Kota Luwuk, Kab Banggai, Sulawesi Tengah, 2 menit 50 detik. Sementara di Kota Ternate Maluku Utara, 2 menit 45 detik.

"Kami sudah promosikan jauh hari, sejak akhir tahun 2015 lalu. Karena hotel-hotel semua bintang di kota-kota yang akan dilintasi GMT itu sudah tidak nampung lagi," jelas Menpar Arief Yahya dalam rilis pers yang diterima princes.

Presiden Jokowi sendiri sangat concern dengan event GMT. Bahkan, orang nomor satu di negara ini ingin melihat langsung acara itu di objek pariwisata yang sedang dikembangkan Kemenpar.

Menurut Menpar, target kunjungan wisman 100.000 orang dengan penerimaan devisa Rp 1,56 T. Target untuk wisatawan nusantara 5,1 juta dengan asumsi perputaran uang Rp 3,8T.

"Indonesia adalah satu-satunya negara yang bisa mengamati fenomena GMT 2016 dari daratan. GMT ini hadir 350 tahun sekali. Karena itu, dari sisi promosi pariwisata, tema ini sangat seksi. Itu terbukti, sejak akhir tahun 2015 lalu sudah kami promosikan di banyak negara, dan hasilnya sangat signifikan," kata Menpar Arief Yahya.

Dia mencontohkan Palu, Sulawesi Tengah. Sejak Desember 2015, semua hotel sudah di-reservasi dari yang berbintang sampai melati. Semua hotel sudah penuh, sampai-sampai Kemenpar berkoordinasi dengan PT Pelni untuk mengerahkan beberapa kapal besar sebagai 'hotel berjalan' di perairan yang dilintasi GMT tersebut.

"Terbanyak adalah Wisman dari Jepang," sebut Arief Yahya.

Mengapa Jepang begitu tertarik dengan GMT? Karena di negara yang banyak mayoritas Shinto itu, menjadikan Mahatari sebagai dewa. Pada 9 Maret 2016 itu, sebagian wilayah Indonesia akan menjadi gelap gulita karena GMT.

"Ada tiga fenomena GMT yang bakal diburu wisatawan. Baily's Beads, efek cincin berlian dan kromosfer matahari. Dan fenomena tadi cuma bisa disaksikan di Indonesia," terang Arief Yahya yang didampingi Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata,

Esthy sadar ada potensi besar di dalamnya. Kemenpar pun langsung action. Menurut wanita berkerudung itu, Kemenpar telah menginstruksikan kepada 12 daerah yang menjadi perlintasan GMT untuk menyiapkan paket-paket wisata yang menarik. Misinya, menggapai target 100 ribu kunjungan wisatawan asing serta 5 juta wisatawan lokal ke-12 provinsi yang akan dilewati GMT.

"Di Palu akan ada koordinasi kedatangan cruise. Akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang. Bahkan kapal Pelni siap berkontribusi dengan menyiapkan tiga kapal besar sebagai hotel terapung yang akan ditempatkan di perairan Bangka Balitung, Palu dan Ternate," terang Esthy,

Esthy memastikan akan kemudahan akses untuk menuju titik-titik GMT akan menjadi fokus perhatiannya. Sehingga ke depan, wisatawan dapat kembali ke daerah-daerah tersebut untuk menikmati destinasi yang berada di sana.

"Fokus kita adalah promosi daerah-daerah yang mengalami GMT. Bagaimana ke depan setelah ini, wisatawan mengenal dan datang ke daerah-daerah ini," tegasnya.

Nah, untuk urusan promosi, Esthy mengaku banyak belajar dari GMT di Australia dan Eropa. Pada saat itu, GMT rupanya menjadi sorotan media, peneliti, fotografer dan wisatawan.  Desain kacamata gerhana berlogo Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia langsung disiapkan.

"Semua upaya untuk memikat wisatawan akan kita lakukan.  Saya yakin target tercapai. Atraksi wisatanya keren-keren, alamnya indah dan akan ada empat kapal pesiar yang rata-rata membawa 1500 penumpang,"

Galaksi Bima Sakti yang Kanibal

Galaksi Bima Sakti yang tersusun atas puluhan tatasurya itu pun mempunyai sejarah yang menarik sekaligus 'kelam' yang bisa membuat manusia takjub bahkan membantu memprediksi apa yang terjadi dengan nasib tatasurya tempat bumi kita berada di masa depan.

Ada banyak fakta mengejutkan yang tersimpan di balik gugusan bintang dengan diameter 100.000-120.000 tahun cahaya ini.


1. Galaksi Bima Sakti adalah Kanibal


Ternyata Galaksi Bima Sakti tidak lah 'sebaik' dan seindah yang kita bayangkan. Untuk bisa sebesar saat ini, Galaksi Bima Sakti ternyata terus aktif memakan galaksi lain yang ukurannya lebih kecil.

Salah satu galaksi yang diketahui pernah menjadi korban kanibalisme galaksi kita adalah galaksi kerdil Sagitarius.

Selain itu, saat ini Galaksi Bima Sakti tengah 'memakan' galaksi Canis Major dengan sedikit demi sedikit membajak bintang-bintang milik galaksi kerdil tersebut.



2. Hanya 10 Persen Bagian Galaksi Bima Sakti yang Terlihat

Percaya atau tidak, gambar-gambar yang memperlihatkan Galaksi Bima Sakti yang biasa muncul di internet hanya mewakili 10 persen total massanya.

Sekitar 90 persen bobot Galaksi Bima Sakti ternyata diisi oleh 'dark matter' atau zat gelap yang tidak terlihat. Dark matter jugalah yang membuat manusia bisa melihat cahaya-cahaya yang dikeluarkan oleh bintang ketika sedang melintas di dekatnya.



3. Galaksi Bima Sakti Menjadi Rumah 200 Miliar Bintang


Galaksi kita memang bukan galaksi dengan ukuran terbesar yang ada di alam semesta. Dengan diameter 100.000-120.000 tahun cahaya, Galaksi Bima Sakti 'hanya' disesaki oleh sekitar 200 miliar bintang.

Namun, terdapat perhitungan lain yang menyatakan bila bintang di Galaksi Bima Sakti mencapai 400 miliar. Perbedaan jumlah ini muncul akibat kelahiran atau kematian bintang saat terjadi supernova. Dalam satu tahun, Galaksi Bima Sakti tercatat dapat melahirkan 7 bintang baru.



4. Semua Gambar Galaksi Bima Sakti adalah Perkiraan Saja


Salah satu rahasia yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang adalah 'kepalsuan' foto Galaksi Bima Sakti.

Sejatinya, manusia dan teknologi canggih yang dimilikinya tidak mampu memotret Galaksi Bima Sakti dari atas, karena bumi kita sendiri adalah bagian dari Bima Sakti dan berjarak 26.000 tahun cahaya dari pusatnya.

Jika diibaratkan, memotret seluruh Galaksi Bima Sakti dari atas akan seperti berusaha memotret sebuah stadion sepak bola dari dalam stadion itu sendiri. Jadi, gambar-gambar atau foto Galaksi Bima Sakti yang kita lihat selama ini adalah buatan para ilustrator, tentunya dengan menggunakan perhitungan yang kurang lebih menyerupai aslinya.



5. Umur Galaksi Bima Sakti Sama dengan Umur Alam Semesta


Ilmuwan memperhitungkan bila umur dari Galaksi Bima Sakti adalah sekitar 13,6 miliar tahun, atau hampir sama dengan umur alam semesta yang diketahui sekitar 13,7 miliar tahun.

Hal ini diperkuat dengan penemuan bintang di gugusan bintang 'globular'. Bintang tersebut diklaim menjadi yang tertua di Galaksi Bima Sakti dan mempunyai umur hampir setua alam semesta.



6. Ada Lubang Hitam Raksasa di Tengah Galaksi Bima Sakti


Hampir semua galaksi di alam semesta diketahui mempunyai lubang hitam di bagian tengahnya, tak terkecuali Galaksi Bima Sakti.

Lubang hitam atau 'blackhole' yang berada di pusat galaksi kita tercatat mempunyai bobot sekitar 40.000 matahari dan mempunyai panjang 22,5 juta kilometer. Blackhole bernama Sagitarius A* tersebut masih terus melahap semua bintang atau planet yang ada di dekatnya alias sekitar pusat Galaksi Bima Sakti.



7. Galaksi Bima Sakti Sedang Bergerak Mengelilingi Pusat Alam Semesta


Seperti halnya bumi yang mengelilingi matahari, Galaksi Bima Sakti juga terus bergerak mengelilingi pusat alam semesta atau Cosmic Microwave Background (CMB). CMB sendiri adalah sisa radiasi dari ledakan Big Bang yang dipercaya memulai pembentukan alam semesta.

Namun, jangan samakan kecepatan gerak Galaksi Bima Sakti dengan bumi. Sebab, galaksi kita sekarang tengah bergerak dengan kecepatan 600 kilometer per detik. Dengan kecepatan itu, Galaksi Bima Sakti mampu melahap bintang atau apa saja yang ada di jalur orbitnya.

Asteroid Ditemukan di Australia

Ilmuwan Australia menemukan bekas kawah raksasa yang diyakini sebagai wilayah terluas di muka Bumi dari hasil tumbukan asteroid pada masa lalu. Kawasan ini ditemukan di Australia tengah.

Asteroid Ditemukan di Australia



Tim yang dipimpin oleh Dr Andrew Glikson dari Australian National University (ANU) menyatakan, dua kawah kuno yang ditemukan di Australia tengah diyakini sebagai hasil salah satu meteorit yang terpecah menjadi dua.

"Tampaknya itu adalah dua struktur besar dengan masing-masing berdiameter 200 kilometer," kata Dr Glikson. "Jadi, keduanya membentuk struktur 400 kilometer, (ukuran) terbesar yang pernah kami temukan di dunia," ujar dia.

Dr Glikson menyebutkan, asteroid yang jatuh ke bumi tersebut kemungkinan telah menyebabkan kepunahan massal besar pada saat itu. Hingga saat ini, mereka belum bisa memastikan, sudah berapa lama asteroid ini berdampak di dunia.

Dilihat dari bentuknya yang identik, para peneliti percaya bahwa kawah raksasa itu berasal dari meteorit yang sama.

Selama jutaan tahun, kawah telah menghilang. Namun, pengeboran panas bumi telah mengungkap rahasia sejarah tersembunyi di bawah kawasan tersebut, termasuk di negara bagian Australia Selatan, Queensland, dan Northern Territory.

"Langkah berikutnya, akan lebih banyak penelitian, mudah-mudahan bisa hingga kedalaman seismik," kata Dr Glikson.

Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang situs bawah tanah. Misalnya, bagaimana asteroid kembar tersebut pada saat itu memengaruhi kehidupan di bumi.

"Ketika kita tahu lebih banyak mengenai lamanya dampak, maka kita akan tahu apakah ada hubungannya dengan salah satu kepunahan massal (dinosaurus)," ujar Dr Glikson. "Pada tahap ini, kami tidak memiliki semua jawaban. Namun, peminatnya sudah banyak, dan orang-orang tertarik dengan dampak dari asteroid pada dinosaurus," kata dia.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal geologi Tectonophysics.