Princes - Gerhana matahari total adalah fenomena langka, yang tak terjadi setiap tahun di Indonesia. Bahkan sejak 1901-2016 baru ada sembilan gerhana matahari total yang melintasi tanah air.
Tak heran jika banyak yang tak mau kehilangan kesempatan menyaksikan gerhana matahari total 9 Maret 2016. Para pemburu gerhana dari Jawa pun mau tak mau harus keluar uang tak sedikit untuk menonton gerhana yang cuma melintasi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga ke Maluku Utara ini.
Kampung edukasi astronomi Imah Noong di Lembang, Bandung, misalnya, sengaja membuka tabungan ekspedisi gerhana bagi peserta perjalanan ke Bangka Tengah. "Kami beritahu ke mereka kalau ekspedisi ini tidak murah, maka itu kami menabung," kata Hendro Setyanto kepada detikcom.
Program tabungan itu, kata Hendro, dibuat sejak September 2014 dan bekerjasama dengan bank. Setiap bulannya, peserta menabung Rp 500 ribu.
Menurut Hendro, program menabung ini mendapat respons baik dari mereka yang pernah berkunjung ke Imah Noong. Ada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang ikut. "Sudah lumayan banyak yang ikut, tetapi kami tidak berani bawa banyak-banyak sampai ratusan," ujarnya.
Kepada peserta yang menabung, Hendro menyemangati mereka bahwa ini momen penting yang tak boleh dilewatkan. Kini, kurang dari sebulan dari hari gerhana, Imah Noong membantu pelajar yang ikut dengan memberikan surat pengantar ke sekolah mereka agar bisa berangkat sejak 7 Maret 2016. "Belum tentu 30 tahun lagi juga kan mereka punya kesempatan lihat gerhana matahari total kayak sekarang."
Menabung demi menonton gerhana juga dilakoni anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Bahkan mereka sudah mulai menyiapkan dana sejak 2009.
"Persiapan dari 2009, kami menabung supaya bisa berangkat ke Palu untuk pengamatan," kata salah satu koordinator HAAJ, Nurdiansyah, kepada detikcom.
Biaya cukup besar dibutuhkan karena HAAJ rencanya akan berada delapan hari di Palu. Belum lagi mereka akan membawa perlengkapan demi pengamatan gerhana.
Selain menyaksikan gerhana, selama delapan hari itu komunitas yang bermarkas di Planetarium Jakarta ini juga akan memberikan edukasi di sejumlah sekolah di Palu. Mereka juga memberi pelatihan penelitian gerhana bagi para mahasiswa di Universitas Tadulako, Palu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment